engkau pergi tanpa meninggalkan apa-apa. selain kenangan. tak pula engkau menoleh selepas pergi. Juli tak ada rasa sama sekali untuk mu lagi. engkau pernah bilang; doa [kadang] tak mengubah apa apa. ia adalah harapan bagi sekilas penenang jiwa.
sekian lama menunggu. kita kemudian memilih pergi dengan jalan masing masing. suatu kali nanti, kita tentu akan bertemu sebagai sesuatu yang asing. aku memilih menatap kepergianmu. ku harap engkau berpaling, sekali saja.
sambil mengulang kalimat; jalan terbaik untuk tak melukai adalah tak pernah jatuh cinta, pada tempat yang salah. jatuh cinta adalah kesulitan, kataku. engkau tak setuju. kasih tau padaku, berapa banyak butiran garam yang harus aku tabur pada luka ini?
sambil mengulang kalimat; jalan terbaik untuk tak melukai adalah tak pernah jatuh cinta, pada tempat yang salah. jatuh cinta adalah kesulitan, kataku. engkau tak setuju. kasih tau padaku, berapa banyak butiran garam yang harus aku tabur pada luka ini?