badai akan berlalu dengan damainya, selain meninggalkan luka. selebihnya adalah nestafa. tak ada yag ganggu tak ada yang
berani meniru. semua akan berakhir pada tempat yang jelas arahnya, tak ada bisa
dipercepat ataupun dilambatkan. ibaratkan pada daun yang dipetik akan berbeda rasanya daun yang jatuh dihembus angin. badai.
sabar ada batas dan masanya, sayang. batas yang sama sekali
tidak indah. engkau bisa mengakhiri dengan cepat, atau biarkan ia berjalan dengan sendirinya. masa itu akan tiba, dan engkau boleh tidak suka.
hujan datang rintik nan basah, April
datang terlambat kali ini. berkali dibuat janji, tak sampai menepati. engkau tak perlu tergesa-gesa mengantar payung, sebelum kesedihanmu kali
ini benar benar pecah. kala akan datang kesedihan, akan ditemukan pada wadah dan bentuknya. airmata sedang mengalir
sendiri, menganak sungai dan engkau biarkan ia pergi, menjauh.
kau mungkin tak bisa lagi rindukan masa itu. kau
boleh kembali atau tidak ke sini. ada banyak cerita-cerita luka yang tak pernah lelah,
membuat kita saling jatuh cinta. mengantar jarah pada waktu yang tak pernah pasti. tetapi, sebelum masa itu benar benar tiba, aku masih menunggu dan membuka ruang itu.
untuk kita sama sama membangun sebuah cerita baru. tentang harapan, tentang masa depan. menunggumu, memperpanjang waktuku. tapi aku tak pernah peduli pada lamanya itu.
untuk kita sama sama membangun sebuah cerita baru. tentang harapan, tentang masa depan. menunggumu, memperpanjang waktuku. tapi aku tak pernah peduli pada lamanya itu.
Kamar Seribu Bayangan, 12 April 2016